Beberapa waktu lalu viral seorang peserta CPNS yang mendadak kaku ketika sedang menjalani tes. Banyak warganet menduga-duga penyebab dari kejadian viral ini. Mereka sibuk memberikan komentar di sosial media. Tidak jarang mereka pun mengaitkan hal ini dengan rasa panik dan grogi yang dialami wanita tersebut, atau bahkan mendiagnosisnya dengan Psychosomatic Disorder. Tapi apakah sebenarnya arti dari Psychosomatic Disorder? Dan benarkah ia mengalami Psychosomatic Disorder?
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.
Apa Itu Psychosomatic Disorder?
Psychosomatic Disorder adalah penyakit somatik yang disebabkan dan diperburuk oleh stress dan tekanan mental. Psychosomatic Disorder terjadi ketika Anda merasa stress dengan kondisi kesehatan tertentu. Contohnya, apabila Anda mengidap penyakit jantung, stress yang berlebihan akan membuat detak jantung Anda meningkat dan menyebabkan nyeri dada. Hal inilah yang disebut sebagai Psychosomatic Disorder.
Pada kasus peserta tes CPNS yang sedang viral, keadaan tubuh kaku yang dialaminya bisa saja hanya disebabkan oleh serangan panik dan stress berlebihan. Diagnosis mengenai Psychosomatic Disorder tidak dapat sembarangan ditujukan kepada seseorang tanpa adanya pemeriksaan lebih lanjut.
Gejala Psychosomatic Disorder
Stress dan tekanan mental yang dialami oleh penderita Psychosomatic Disorder dapat menyebabkan beberapa gejala fisik, seperti:
- Masalah pencernaan, meliputi diare dan sembelit
- Nyeri dada atau jantung berdebar lebih kencang
- Sulit tidur (insomnia)
- Tekanan darah tinggi
- Gemetar
- Otot tegang.
Penanganan Psychosomatic Disorder
Setiap gejala fisik yang dialami oleh penderita stress dan tekanan mental, memiliki penanganannya sendiri. Akan tetapi, lebih disarankan untuk menjalani terapi untuk mengelola stress Anda. Selain terapi, Anda dapat mengonsumsi obat-obatan seperti antidepresan dan ansiolitik sesuai dengan resep dokter.
Pencegahan Psychosomatic Disorder
Gejala-gejala fisik yang disebabkan oleh stress dan tekanan mental sangatlah mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk itu, terdapat beberapa pencegahan yang dapat dilakukan agar untuk mengelola stress, sebagai berikut:

- Bersikap dengan realistis dan jangan membebani diri Anda dengan ekspektasi berlebihan
- Berolahraga secara rutin
- Beristirahat dengan cukup, jangan terlalu sering begadang
- Hiduplah dengan pola hidup sehat, seperti makan makanan bernutrisi, hindari alkohol dan merokok
- Meminta dukungan dari orang-orang sekitar.
Bagi Anda yang sedang mengalami stress, baik itu karena sedang menunggu tes, memiliki beban pekerjaan yang menumpuk, rasa cemas dan khawatir akan masa depan, dll, sebaiknya Anda mencoba 4-7-8 breathing technique untuk mengurangi stress. Cara ini dilakukan dengan bernapas selama 4 detik, menahan napas selama 7 detik, dan menghembuskan napas melalui mulut serta mengeluarkan suara "whoosh" selama 8 detik. Lakukan siklus ini sebanyak 4 kali. Manfaat dari teknik ini dapat dirasakan apabila Anda melakukan teknik ini selama satu sampai dua kali sehari secara konsisten.
Akan tetapi, sebelum bertindak, sebaiknya Anda juga berkonsultasi dengan psikolog dan psikiater agar mendapatkan edukasi dan penanganan yang terbaik terkait kesehatan. Jika bingung harus mulai darimana, Anda dapat berkonsultasi secara video call melalui Yesdok tanpa harus keluar rumah.
Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental Anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu Anda untuk sembuh.
Referensi
https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC6955780/pdf/healthcare-07-00114.pdf
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21521-psychosomatic-disorder
https://www.researchgate.net/publication/361293770_Faktor-Faktor_Penyebab_Psikosomatis_Pada_Orang_Dengan_Kecenderungan_Psikosomatis
