Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Nature Metabolism, mereka menemukan bahwa konsumsi makanan tinggi protein setelah menurunkan berat badan dapat mengurangi bakteri usus tertentu yang terkait dengan penyerapan lemak dalam pencernaan.
Menurunkan tingkat bakteri ini – dari makan banyak protein atau dari antibiotik – dapat membantu mempertahankan penurunan berat badan.
Secara global, mereka menamukan bahwa obesitas meningkat tiga kali lipat dalam 50 tahun. Ini mengarah pada risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi, hati berlemak, penyakit kardiovaskular, beberapa jenis kanker dan banyak lagi masalah kesehatan.
Mereka mempelajari efek diet pada tikus dengan protein berbeda setelah tikus menjalani pembatasan diet. Diet tinggi protein paling baik dalam mencegah penambahan berat badan secara cepat dan mempertahankan penurunan berat badan di kemudian hari.
Mereka menemukan bahwa diet tinggi protein mencegah beberapa penyerapan lemak usus, dan bahwa tikus yang diberi protein dalam kadar normal memiliki lebih banyak bakteri Lactobacillus daripada tikus yang diberi protein tinggi.
“Studi ini menunjukkan bahwa setelah periode singkat pembatasan diet – seperti puasa intermiten atau upaya diet sangat rendah kalori – diet tinggi protein dapat mencegah (mendapatkan kembali) berat badan dengan meningkatkan bakteri usus Lactobacillus, yang membatasi penyerapan lipid usus,” kata Tonia Vinton, MD, asisten profesor penyakit dalam yang berspesialisasi dalam obesitas di University of Texas Southwestern Medical Center.
Keta Pandit, MD, di Texas Diabetes and Endocrinology, yang juga tidak bekerja dalam penelitian tersebut, menunjukkan bahwa manusia berperilaku berbeda dari tikus.
“Perilaku seperti mengidam, kenyang, (dan) lapar memainkan peran utama dalam penurunan berat badan (berkelanjutan) dan kenaikan berat badan. Saat orang mengejar tujuan penurunan berat badan, mereka juga meningkatkan olahraga, ”kata Pandit. “Itu belum diperhitungkan, (namun) jenis olahraga juga penting dalam perjalanan penurunan berat badan.”
Berikut adalah studi mengenai makanan tinggi protein yang berpengaruh pada penurunan berat badan.
Konsultasi keluhan mengenai masalah kesehatan Anda dengan dokter spesialis di aplikasi YesDok.
