Kesehatan gigi sering kali dianggap sebagai bagian kecil dari kesehatan secara keseluruhan. Padahal, masalah gigi, terutama gigi berlubang, pada anak dapat memberikan dampak yang jauh lebih besar daripada sekadar nyeri pada rongga mulut. Gigi berlubang bukan hanya gangguan lokal, melainkan dapat memengaruhi tumbuh kembang anak secara fisik, psikologis, dan sosial.
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.
Apa Itu Gigi Berlubang pada Anak?
Gigi berlubang (karies gigi) adalah kerusakan struktur gigi yang disebabkan oleh proses demineralisasi akibat asam yang dihasilkan oleh bakteri dari sisa makanan, terutama yang mengandung gula. Pada anak-anak, karies bisa berkembang dengan cepat karena struktur gigi susu lebih lembut dan tipis dibandingkan gigi permanen.
Faktor Penyebab Gigi Berlubang pada Anak
Beberapa faktor umum yang memicu gigi berlubang antara lain:
- Konsumsi makanan atau minuman manis berlebihan
 - Kurangnya kebiasaan menyikat gigi secara teratur
 - Penggunaan botol susu saat tidur tanpa pembersihan gigi setelahnya
 - Tidak melakukan pemeriksaan gigi secara rutin.
 
Dampak Gigi Berlubang yang Perlu Diwaspadai
1. Nyeri dan Ketidaknyamanan
Gigi berlubang sering menyebabkan rasa nyeri yang mengganggu aktivitas sehari-hari anak, seperti makan, tidur, atau belajar. Dalam beberapa kasus, nyeri bisa sangat parah sehingga menyebabkan anak rewel atau tidak mau makan.
2. Gangguan Nutrisi
Anak yang mengalami nyeri gigi cenderung menghindari makanan tertentu, terutama yang teksturnya keras atau bersuhu ekstrem. Hal ini dapat berdampak pada kecukupan gizi dan pertumbuhan fisik anak.
3. Masalah Bicara dan Perkembangan Rahang
Gigi yang rusak atau tanggal sebelum waktunya dapat memengaruhi artikulasi atau pengucapan kata-kata. Selain itu, gigi susu berperan dalam mempertahankan ruang bagi tumbuhnya gigi permanen. Jika gigi susu hilang terlalu dini, pertumbuhan gigi permanen bisa terganggu atau tidak teratur.
4. Infeksi dan Penyebaran Bakteri
Jika tidak ditangani, karies gigi dapat berkembang menjadi infeksi yang menyebar ke jaringan gusi atau bahkan tulang rahang. Dalam kasus yang parah, infeksi dapat menjalar ke bagian tubuh lain dan menyebabkan komplikasi sistemik.

5. Dampak Psikologis dan Sosial
Anak yang memiliki gigi rusak atau terlihat tidak sehat dapat merasa minder, malu tersenyum, atau diejek oleh teman sebayanya. Hal ini dapat memengaruhi rasa percaya diri dan perkembangan sosial anak.
Cara Mencegah Gigi Berlubang
Untuk mencegah gigi berlubang, orang tua dapat melakukan beberapa langkah preventif berikut:
- Membiasakan anak menyikat gigi minimal dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride
 - Mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis, terutama sebelum tidur
 - Mengajarkan anak untuk minum air putih setelah makan atau ngemil
 - Mengunjungi dokter gigi secara rutin, minimal setiap enam bulan
 - Memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan gigi sejak dini.
 
Apabila anak Anda mengalami masalah gigi, sebaiknya segera konsultasikan kondisi tersebut ke dokter gigi untuk mendapatkan edukasi dan penanganan yang terbaik terkait kesehatan. Jika bingung harus mulai darimana, Anda dapat berkonsultasi secara video call melalui Yesdok tanpa harus keluar rumah.
Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental Anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu Anda untuk sembuh.
Referensi
https://www.hvkidsmiles.com/blog/what-parents-should-know-about-cavity-treatment-for-kids/
https://www.dentevim.com/en/preventing-cavities-in-children-9-golden-rules
https://www.healthline.com/health/dental-and-oral-health/treatment-options-for-tooth-decay-in-children#prevention









