Trakoma Memicu Kebutaan, Ini 7 Penyebabnya

Trakoma menjadi penyebab utama kebutaan infeksius di dunia. Ini adalah infeksi bakteri pada mata yang dapat menyebabkan kebutaan jika tidak ditangani dengan baik dan terutama menyerang komunitas yang memiliki akses terbatas pada air bersih dan fasilitas sanitasi.

Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.

Penyebab Trakoma

Berikut adalah tujuh penyebab utama yang berkontribusi pada penyebaran trakoma, antara lain:

1. Kurangnya Kebersihan Diri

Kebiasaan kurangnya menjaga kebersihan, seperti jarang mencuci wajah terutama pada anak-anak, dapat meningkatkan risiko trakoma. Selain itu, bakteri Chlamydia trachomatis dapat dengan mudah menyebar melalui kontak langsung, berupa cairan mata atau hidung yang terkontaminasi.

2. Sanitasi yang Buruk

Penyebaran infeksi dapat lebih mudah menyebar di lingkungan dengan fasilitas sumber daya yang kurang terjaga, seperti air dan toilet yang kotor. Penggunaan air bersih dapat mengurangi risiko penyakit ini.

3. Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk yang tinggi dapat mempermudah perkembangbiakan bakteri penyebab Trakoma. Kontak dekat antar anggota keluarga atau tetangga mempermudah penularan bakteri ini.

4. Lalat Penyebar Penyakit

Lalat, khususnya lalat Musca sorbens, dapat menjadi vektor penyebaran trakoma. Lalat dapat menjadi penyebab penularan, dengan memindahkan bakteri saat hinggap di wajah manusia.

5. Kurangnya Pendidikan Kesehatan

Banyak kasus penyakit ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat tentang trakoma dan cara pencegahannya. Kampanye edukasi kesehatan yang efektif dapat membantu mengurangi jumlah trakoma yang terjadi.

6. Kemiskinan

Trakoma lebih umum terjadi di wilayah kurang mampu, terutama di daerah terpencil dengan sumber daya terbatas. Kondisi ini diperparah jika masyarakat tidak peduli untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mengabaikan pemeriksaan kesehatan diri.

7. Tidak Ada Pengobatan Dini

Banyak yang tidak menyadari gejala awal penyakit Trakoma. Seperti mata merah, bengkak, atau gatal. Infeksi dapat berkembang menjadi jaringan parut di kelopak mata dan menyebabkan kebutaan permanen jika tidak diobati.

Meskipun trakoma dapat dicegah dan diobati, penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di banyak negara. Meningkatkan kebersihan, edukasi, dan akses ke layanan kesehatan adalah kunci untuk mengurangi beban penyakit ini.

Sebaiknya Anda juga berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan edukasi dan penanganan yang terbaik terkait kesehatan. Jika bingung harus mulai darimana, Anda dapat berkonsultasi secara video call melalui Yesdok tanpa harus keluar rumah.

Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental Anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu Anda untuk sembuh.