Jantung berperan sebagai organ vital yang berperan penting untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Sehingga jika terjadi gangguan seperti penumpukan cairan di sekitar jantung, atau efusi perikardium akan sangat berdampak buruk bagi kesehatan organ tubuh lainnya.
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.
Gejala Efusi Perikardium
Efusi perikardium merupakan kondisi akibat terjadinya penumpukan di dalam rongga perikardium (lapisan tipis yang membungkus jantung). Di antara dua lapisan perikardium, umumnya terdapat cairan pelumas yang berfungsi untuk mengurangi gesekan saat jantung berdetak, tetapi ketika jumlah cairan meningkat secara signifikan, akan menekan jantung dan mengganggu fungsinya.
Menurut Cleveland Clinic, penumpukan cairan terjadi secara bertahap, jumlah cairan yang berlebihan dapat membuat permasalahan serius, seperti tamponade jantung (tidak dapat mengisi darah dengan baik) sehingga akan menyebabkan penurunan tekanan darah yang ekstrem dan mengancam jiwa.
Gejala yang muncul akibat efusi perikardium dapat bervariasi, tergantung pada seberapa cepat cairan menumpuk dan seberapa banyak cairan yang ada. Beberapa gejala umum, antara lain:
- Sesak Napas
Jika terlalu banyak cairan akan dapat membuat jantung tidak dapat mengembang dengan baik.
- Nyeri Dada
Penderitanya akan merasakan nyeri tajam di belakang tulang dada yang dapat menjalar ke bahu atau leher.
- Kelelahan
Karena jantung tidak bisa memompa darah secara efektif, tubuh mungkin merasa lemah dan lelah.
- Pembengkakan
Efusi perikardium yang parah dapat menyebabkan pembengkakan pada kaki atau pergelangan kaki akibat retensi cairan.
Penyebab Penumpukan Cairan di Jantung
Terdapat berbagai penyebab yang dapat memicu terjadinya efusi perikardium, di antaranya:
- Infeksi
Perikarditis, atau peradangan di perikardium, dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur, yang menyebabkan penumpukan cairan.

- Kanker
Beberapa jenis kanker, seperti limfoma, paru-paru, atau payudara, dapat masuk ke perikardium dan menyebabkan efusi.
- Penyakit Autoimun
Penyakit seperti lupus dapat menyebabkan peradangan pada perikardium.
- Gagal Jantung
Menurut Harvard Health, gagal jantung dapat menyebabkan retensi cairan dalam tubuh, termasuk di sekitar jantung.
- Trauma
Cedera langsung pada dada, seperti dari kecelakaan mobil atau pukulan keras, dapat menyebabkan penumpukan cairan.
- Efek Samping Pengobatan
Beberapa obat kemoterapi atau terapi radiasi dapat menyebabkan efusi perikardium sebagai efek samping.
- Penyakit Ginjal Kronis
Gagal ginjal kronis menyebabkan akumulasi cairan di berbagai bagian tubuh, dan di sekitar jantung.
Sebaiknya Anda juga berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan edukasi dan penanganan yang terbaik terkait kesehatan. Jika bingung harus mulai darimana, Anda dapat berkonsultasi secara video call melalui Yesdok tanpa harus keluar rumah.
Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, sehingga dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental Anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi gampang dengan waktu fleksibel 24/7 dapat membantu Anda untuk sembuh.
Referensi
https://www.health.harvard.edu/heart-health/fluid-retention-what-it-can-mean-for-your-heart
https://www.healthline.com/health/fluid-around-heart#heart-and-lungs
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17351-pericardial-effusion



-article-1579399151.jpeg?w=300)





