Belakangan ini banyak sekali yang mengalami kesulitan tidur. Meskipun tidak ada alasan khusus mengapa sulit sekali dapat tertidur lelap dan tepat waktu di malam hari. Hal ini sangat berdampak buruk pada pagi harinya, karena tubuh akan lebih lelah dan sulit berkonsentrasi.
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.
Tipe Obat Tidur
Tanpa disadari kebiasaan mengecek sosial media saat menjelang tidur adalah faktor utamanya. Tidak hanya terpapar radiasi handphone, ketika otak terlalu banyak menerima informasi maka sel-sel otak akan bekerja lebih aktif di malam hari.
Sehingga beberapa orang merasa mudah frustasi dan memilih jalan pintas dengan mengonsumsi obat tidur. Namun hal ini memberikan efek ketergantungan yang dapat berakibat fatal jika tidak sesuai anjuran. Obat tidur adalah jenis obat yang dirancang untuk membantu seseorang tertidur atau mempertahankan tidur.
Terdapat beberapa jenis obat tidur, antara lain:
1. Obat Tidur Resep
Tipe obat tidur ini yang diresepkan oleh dokter, seperti benzodiazepin, dan "obat Z", seperti zolpidem dan eszopiclone, biasanya digunakan untuk pengobatan insomnia dalam jangka pendek.
2. Obat Tidur Bebas (OTC)
Obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter, dapat ditemui di apotek-apotek sekitar. Obat ini mengandung antihistamin yang menyebabkan kantuk. Meskipun mudah diakses, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menggunakannya.
3. Suplemen Alami
Seperti melatonin dan valerian yang membantu proses tidur yang lebih lelap. Namun, efektivitas dan keamanannya masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Apakah Obat Tidur Aman?
Mengonsumsi obat tidur dapat memberikan bantuan sementara bagi mereka yang mengalami insomnia. Namun, ada beberapa hal yang harus dipahami dan perlu diperhatikan, antara lain:
1. Efek Samping
Berisiko menyebabkan efek samping seperti pusing, sakit kepala, masalah pencernaan, dan rasa kantuk di siang hari. Efek lainnya dapat memicu kondisi sleepwalking atau makan saat tidur (parasomnia).

2. Ketergantungan
Terlalu sering mengonsumsi obat tidur hingga jangka panjang akan menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis, membuat seseorang akan sulit tidur jika tanpa obat.
3. Interaksi Obat
Obat tidur dapat berinteraksi dengan obat lain yang Anda ambil. Ini dapat meningkatkan kemungkinan efek samping atau mengurangi kinerja obat lain.
Alternatif Non-Obat
Sebelum memutuskan untuk menggunakan obat tidur, pertimbangkan metode non-obat berikut:
- Terapi Perilaku Kognitif untuk Insomnia (CBT-I)
Mendeteksi dan memperbaiki pikiran serta perilaku yang mengganggu tidur. Cara ini dinilai lebih baik dan efektif untuk mengatasi insomnia tanpa efek samping.
- Mengganti Lingkungan dan Suasana untuk Tidur
Membiasakan diri untuk tidur diwaktu yang sama setiap harinya karena tubuh memiliki ritme sirkadian atau jadwal tidur otomatisnya. Selain itu, penting untuk menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, dan menghindari kafein atau layar elektronik sebelum tidur dapat meningkatkan kualitas tidur Anda.
Obat tidur dapat menjadi solusi sementara untuk masalah tidur, namun memiliki efek samping. Selalu pertimbangkan alternatif non-obat dan sebaiknya Anda juga berkonsultasi dengan dokter dan psikolog agar mendapatkan edukasi dan penanganan yang terbaik terkait kesehatan. Jika bingung harus mulai darimana, Anda dapat berkonsultasi secara video call melalui Yesdok tanpa harus keluar rumah.
Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental Anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu Anda untuk sembuh.
Referensi
https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/15308-sleeping-pills
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/insomnia/in-depth/sleeping-pills/art-20043959
https://www.webmd.com/sleep-disorders/understanding-the-side-effects-of-sleeping-pills









