Menghitung hari menuju tahun baru 2025, biasanya ramai nih penjual arang di pasar. Banyak orang yang merayakan pergantian tahun dengan ngegrill bareng keluarga, teman, dan pasangan. Tapi, sebenarnya aman gak sih ngegrill pakai arang itu?
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.
Apa itu Arang?
Arang adalah sisa hasil pembakaran bahan organik seperti kayu, batok kelapa, atau tulang pada suhu tinggi tanpa adanya oksigen yang cukup. Proses ini disebut pirolisis. Hasil akhirnya adalah bahan padat, berwarna hitam, dan berpori-pori. Arang biasanya digunakan sebagai bahan bakar, media tanam, bahan baku industri, dan pengobatan tradisional.
Dampak Arang bagi Tubuh
Memasak dengan arang memiliki kaitan yang erat dengan kanker. Meskipun arang bukanlah karsinogen, tetapi penggunaannya dalam memasak dapat menyebabkan kanker apabila dilakukan dalam jangka waktu yang panjang. Ada dua alasan utama untuk ini. Risiko pertama penggunaan arang adalah Anda memasak makanan pada suhu yang sangat tinggi, yang kedua adalah memasak dengan arang menghasilkan banyak asap. Baik asap maupun memasak daging tertentu pada suhu tinggi diketahui bersifat karsinogenik.
Ketika memanggang daging dengan suhu tinggi, dapat menciptakan heterocyclic amines (HCA). HCA dikenal sebagai karsinogen. HCA terbentuk saat suhu tinggi menyebabkan asam amino dalam daging bereaksi dengan kreatin dalam daging. Reaksi ini menciptakan bekas arang hitam yang Anda lihat pada makanan dan panggangan.
Itulah mengapa ketika memanggang dengan arang, sebaiknya jangan sampai terlalu matang dan sisihkan bagian yang menghitam.
Bagaimana Cara Mengurangi Risiko Karsinogen?
1. Kurangi Memanggang Daging Mentah dan Olahan
Baik daging merah maupun daging olahan dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih tinggi. Risiko ini meningkat saat memanggangnya. Daging merah dan daging olahan mengandung banyak lemak. Hal ini menyebabkannya lebih banyak menetes ke bara, yang meningkatkan risiko polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH). Selain itu, Anda perlu memanggangnya dalam waktu lama agar benar-benar matang. Waktu memanggang yang lebih lama berarti suhu yang lebih tinggi dan lebih banyak asap, faktor-faktor yang berkorelasi dengan risiko kanker.
2. Panggang Lebih Banyak Sayuran
Memanggang sayuran seperti nanas, tomat, dan paprika di atas panggangan yang digunakan dapat mengurangi risiko kanker. Anda dapat membuatnya menjadi tusukan sate yang berisi sayuran dan daging.
3. Panggang pada Suhu Rendah dan Jangan Sampai Hangus
Suhu tinggi menyebabkan daging gosong dan HCA. Memanggang pada suhu rendah dapat mengurangi risiko ini. Anda dapat memindahkan arang ke samping tetapi tetap meletakkan daging di tengah panggangan. Memanggang dengan cara ini mungkin memerlukan waktu lebih lama, tetapi jika menjaga suhu tetap rendah, ini akan mengurangi pembentukan karsinogen. Selain itu, jika ada bagian daging yang gosong, sebaiknya buang bagian tersebut.

4. Kurangi Waktu Memasak
Anda dapat mengurangi jumlah HCA dan PAH yang terbentuk serta risiko kanker dengan mengurangi waktu daging dipanggang. Anda dapat melakukannya dengan memanggang atau memanaskan daging dalam microwave sebelum memanggangnya.
5. Marinasi Daging Terlebih Dahulu
Merendam daging sebelum dimasak dapat menambah cita rasa. Hal ini juga berdampak besar pada pembentukan HCA. American Institute for Cancer Research merekomendasikan marinasi daging dan ikan setidaknya selama 30 menit sebelum memanggang karena dapat menurunkan pembentukan HCA. Marinasi daging memiliki dampak yang lebih besar dalam mengurangi HCA daripada dampak dari penurunan suhu memasak.
6. Potong Bagian Lemak pada Daging
Lemak adalah penyebab daging menetes dan menghasilkan asap yang menyebabkan PAH. Memilih potongan daging yang lebih ramping dapat mengurangi risiko ini. Anda juga dapat menyingkirkan lemak yang terlihat saat menyiapkan daging untuk dipanggang.
Memanggang daging mentah dan olahan dengan arang memanglah tidak berbahaya tetapi dapat memiliki risiko di kemudia hari. Oleh karena itu, sebaiknya bersikap bijaklah ketika hendak memanggang daging dengan menggunakan arang. Apabila Anda mengalami gangguan kesehatan selama berlibur, segera konsultasikan kondisi tersebut ke dokter untuk mendapatkan edukasi dan penanganan yang terbaik terkait kesehatan. Jika bingung harus mulai darimana, Anda dapat berkonsultasi secara video call melalui Yesdok tanpa harus keluar rumah.
Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental Anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu Anda untuk sembuh.
Referensi
https://www.livestrong.com/article/440489-is-charcoal-cooking-a-healthy-option/
https://www.bonappetit.com/test-kitchen/cooking-tips/article/is-grilling-good-for-you-or-bad-here-s-what-science-says?srsltid=AfmBOoroUQrDfjWhcvuBzWmbXKm1y__a5qaFGBun7OTsgyArqD5Mju3X
https://www.healthline.com/health/is-grilling-with-charcoal-or-other-heat-sources-carcinogenic#8
