Dilansir dari laman Detik Health, seorang pria bernama Steven Spinale di Amerika Serikat sempat mengalami mati otak akibat mencabut rambut di area intimnya. Hal ini disebabkan oleh infeksi bakteri di aliran darahnya yang menyebabkan organ-organnya tidak berfungsi. Mencabut rambut dapat menyebabkan pertumbuhan rambut ke dalam kulit. Apabila tidak ditangani dengan serius, hal ini dapat memicu terjadi selulitis dan sepsis.
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.
Apa Itu Selulitis dan Sepsis?
Selulitis adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Streptococcal. Kondisi ini biasanya muncul pada area kaki bagian bawah, namun dapat juga muncul di seluruh bagian tubuh, termasuk wajah. Infeksi ini bermula dari permukaan kulit kemudian menyebar ke lapisan bawah dan bahkan bisa menyebabkan infeksi aliran darah (sepsis).
Sepsis adalah reaksi tubuh terhadap infeksi yang tidak terkendali dan bisa menyebabkan gagal organ. Kondisi ini harus segera ditangani karena memiliki risiko kematian yang tinggi.
Gejala Selulitis
Selulitis awalnya ditandai dengan rasa nyeri pada bagian yang terinfeksi. Untuk mengetahui lebih lanjut, yuk simak gejala lainnya!
- Kemerahan di area yang terinfeksi: infeksi bakteri biasanya dimulai dari luka atau kondisi dimana lapisan kulit terbuka, pada area yang terinfeksi, Anda akan melihat tanda kemerahan, tampak mengilap, dan “stretched”
- Demam dan menggigil: apabila luka tersebut tidak ditangani segera maka gejala selanjutnya adalah demam dan menggigil yang menandakan infeksi telah menyebar ke bagian tubuh lainnya
- Mual dan muntah: reaksi tubuh lainnya dalam melawan dan memberikan tanda infeksi bakteri adalah Anda akan merasakan mual dan muntah serta kehilangan energi untuk beraktivitas
- Garis kemerahan di sekitar luka: selain kemerahan di area yang terinfeksi, Anda akan mengalami munculnya garis-garis merah di sekitar luka
- Munculnya “dimpling” skin: ketika terinfeksi bakteri, kulit Anda akan tampak berlesung atau cekung kecil yang disebabkan oleh lemak yang mendorong ke bagian atas melalui jaringan ikat.
Siapa Saja yang Berisiko Mengalami Selulitis?
Siapa saja dapat mengalami selulitis, akan tetapi terdapat beberapa kelompok yang lebih berisiko. Berikut adalah beberapa kelompok yang rentan mengalami selulitis:
1. Gangguan Sistem Imun
Orang dengan gangguan sistem imun akan lebih rentan tertular infeksi, termasuk selulitis. Orang-orang dengan riwayat penyakit yang menyerang imunitas tubuh harus lebih memerhatikan penangan terhadap luka di area kulit.
2. Penyakit Kronis
Penderita penyakit kronis seperti diabetes, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terinfeksi. Selain itu mereka juga rentan mengalami luka di bagian kaki dan tungkai bawah.
3. Penyakit Kulit
Kondisi kelainan kulit, seperti eksim, herpes zoster, dan penderita cacar air juga berisiko tinggi untuk terinfeksi bakteri dan mengalami selulitis.
4. Limfedema
Limfedema adalah pembengkakan lengan atau tungkai yang disebabkan oleh kerusakan dan pengangkatan kelenjar getah bening sebagai bagian dari pengobatan kanker.

5. Obesitas
Orang yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena selulitis dan mengalaminya lagi secara berulang karena sirkulasi udara di dalam aliran darahnya kurang baik.
6. Penyintas Selulitis
Jika Anda pernah mengalami selulitis sebelumnya, Anda memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya lagi. Hal ini karena kerusakan permanen pada jaringan kulit dan penipisan jaringan kulit.
Penanganan Selulitis
Ketika Anda mengalami selulitis, dokter akan meresepkan antibiotik oral dan pereda nyeri jika dibutuhkan. Apabila infeksi yang dialami lebih parah, kemungkinan dokter akan menyarankan untuk pergi ke rumah sakit agar untuk mendapatkan antibiotik intravena (IV). Ini adalah obat cair yang diberikan langsung ke pembuluh darah Anda (biasanya pembuluh darah lengan) menggunakan jarum. Biasanya antibiotik jenis ini diberikan karena selulitis yang dialami meliputi area kulit yang luas, demam tinggi, ada kondisi penyakit lainnya.
Apabila Anda mengalami selulitis yang parah, segera konsultasikan kondisi tersebut ke dokter kulit untuk mendapatkan edukasi dan penanganan yang terbaik terkait kesehatan. Jika bingung harus mulai darimana, Anda dapat berkonsultasi secara video call melalui Yesdok tanpa harus keluar rumah.
Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental Anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu Anda untuk sembuh.
Referensi
https://health.detik.com/true-story/d-7899613/kisah-pria-nyaris-tewas-gegara-cabut-rambut-di-area-intim-sempat-mati-otak
https://www.sepsis.org/wp-content/uploads/2023/02/Sepsis-Cellulitis-2023.pdf
https://familydoctor.org/condition/cellulitis/http://familydoctor.org
https://www.rch.org.au/clinicalguide/guideline_index/Cellulitis_and_Skin_Infections/
