Garam sering dianggap sebagai bumbu dapur yang hanya berfungsi untuk memperkuat rasa makanan. Namun, perannya dalam tubuh jauh lebih penting dari sekadar menambah cita rasa. Garam, yang mengandung natrium, adalah mineral esensial yang diperlukan untuk berbagai fungsi vital dalam tubuh. Ketika tubuh kekurangan garam, dapat terjadi masalah kesehatan yang serius.
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.
Dampak Kekurangan Garam
Garam tidak hanya berfungsi sebagai penguat rasa makanan, tetapi juga merupakan nutrisi penting yang mendukung berbagai fungsi vital tubuh. Kekurangan garam dapat menyebabkan gangguan serius seperti masalah saraf, otot, tekanan darah rendah, ketidakseimbangan cairan, masalah kognitif, dan peningkatan risiko kematian pada lansia. Oleh karena itu, penting untuk memastikan asupan garam yang cukup dan seimbang sesuai dengan rekomendasi kesehatan untuk menjaga tubuh tetap sehat dan berfungsi dengan baik.
Berikut adalah beberapa efek yang dapat muncul jika tubuh kekurangan asupan garam, antara lain:
1. Gangguan Fungsi Saraf dan Otot
Kekurangan garam dapat mengganggu komunikasi antara saraf dan otot, yang bisa menyebabkan kelelahan, kram otot, dan bahkan kejang. Fatalnya, kekurangan natrium dapat menyebabkan hyponatremia, suatu kondisi di mana kadar natrium dalam darah terlalu rendah.
2. Penurunan Tekanan Darah yang Berbahaya
Salah satu fungsi utama natrium adalah membantu mengatur tekanan darah. Kekurangan garam dapat menyebabkan tekanan darah turun terlalu rendah (hipotensi), beberapa gejalanya yaitu pusing, pingsan, dan dalam kasus yang ekstrim, syok yang mengancam nyawa.
3. Ketidakseimbangan Cairan dalam Tubuh
Natrium membantu mengontrol keseimbangan cairan dalam tubuh. Ketika kadar natrium terlalu rendah, tubuh dapat mengalami dehidrasi, meskipun jumlah cairan yang diminum cukup. Tubuh akan merasakan haus berlebihan, mulut kering, dan penurunan produksi urin.

4. Masalah Kognitif
Kekurangan natrium juga dapat memengaruhi fungsi otak. Kadar natrium yang rendah dapat menyebabkan kebingungan, kesulitan berkonsentrasi, dan perubahan perilaku. Fatalnya dapat menyebabkan koma. Otak sangat sensitif terhadap perubahan kadar natrium, sehingga penting untuk memastikan asupan garam yang cukup untuk menjaga kesehatan mental dan kognitif.
5. Peningkatan Risiko Kematian pada Lansia
Kesehatan tubuh lansia akan lebih berisiko jika kekurangan garam, berefek pada ginjal mereka yang mulai menurun. Ketika tubuh kekurangan natrium, risiko jatuh, pingsan, dan komplikasi serius lainnya meningkat, yang dapat meningkatkan risiko kematian pada lansia.
Rekomendasi Konsumsi Garam yang Tepat
Meskipun garam bermanfaat bagi tubuh, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan hipertensi dan penyakit jantung. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan agar orang dewasa tidak mengonsumsi garam lebih dari 5 gram (sekitar satu sendok teh) setiap hari. Ini setara dengan 2.000 mg natrium per hari. Sumber natrium alami terbaik termasuk makanan seperti sayuran, daging tanpa lemak, dan produk susu. Namun, penting untuk membatasi konsumsi makanan olahan dan cepat saji yang seringkali mengandung natrium dalam jumlah tinggi.
Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, sehingga dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental Anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi gampang dengan waktu fleksibel 24/7 dapat membantu Anda untuk sembuh.
Referensi
https://www.betterhealth.vic.gov.au/node/2275
https://healthhub.intercare.co.za/2024/04/10/understanding-the-symptoms-of-salt-deficiency-signs-you-shouldnt-ignore/
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/salt-reduction









