Sobat Yesdok, Achalasia adalah kondisi serius yang mengganggu kemampuan esofagus untuk memindahkan makanan ke lambung. Akibatnya, saraf esofagus rusak, yang menyebabkan nyeri dada, regurgitasi makanan, dan kesulitan menelan. Mengetahui metode pengobatan achalasia yang efektif sangat penting untuk menghindari komplikasi.
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.
Mengatasi Achalasia
Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mengatasi achalasia, antara lain:
1. Dilatasi Pneumatik
Dilatasi pneumatik adalah prosedur yang meningkatkan kemampuan menelan dengan memasukkan balon ke dalam esofagus dan kemudian melebarkan sphincter esofagus yang menyempit. Prosedur ini mungkin perlu diulang beberapa kali seiring waktu.
2. Suntikan Botulinum Toxin (Botox)
Otot sphincter esofagus yang kaku dapat di relaksasi dengan suntikan Botox. Efeknya biasanya tidak permanen dan mungkin perlu diulangi setiap beberapa bulan. Pasien yang tidak dapat menjalani operasi sering memilih opsi ini.
3. Heller Myotomy
Dalam prosedur bedah yang dikenal sebagai heller myotomy, otot sphincter esofagus dipotong untuk memudahkan pasokan makanan dan cairan ke lambung. Prosedur ini dapat dilakukan secara laparoskopi, yang merupakan metode yang kurang invasif dan membutuhkan waktu pemulihan yang lebih singkat.
4. Peroral Endoscopic Myotomy (POEM)
POEM adalah metode endoskopi yang mirip dengan myotomy Heller, tetapi dilakukan melalui mulut tanpa sayatan eksternal. Meskipun prosedur ini relatif baru, ia menunjukkan hasil yang efektif dalam mengatasi gejala achalasia.
5. Penggunaan Obat-Obatan
Untuk relaksasi sphincter esofagus, beberapa obat, seperti nitrat dan penghambat saluran kalsium, dapat diresepkan untuk pasien yang tidak dapat menjalani operasi atau prosedur endoskopi.

6. Diet dan Perubahan Gaya Hidup
Mengubah pola makan dan gaya hidup Anda juga dapat membantu mengurangi gejala achalasia. Pola makan ini termasuk makan dalam porsi kecil, mengunyah makanan dengan baik, dan menghindari makanan berlemak atau sangat asam yang dapat memicu gejala.
7. Pemantauan dan Perawatan Berkala
Perawatan rutin oleh dokter gastroenterologi sangat penting untuk memantau perkembangan penyakit dan hasil pengobatan. Ini dapat termasuk pemeriksaan radiologi, manometri esofagus, dan endoskopi untuk memastikan bahwa perawatan berjalan dengan baik dan untuk mengurangi kemungkinan komplikasi.
Setiap metode pengobatan memiliki potensi bahaya yang berbeda. Misalnya, dilatasi pneumatik dapat menyebabkan perforasi esofagus. Di sisi lain, prosedur bedah seperti myotomy Heller dan POEM meningkatkan risiko infeksi dan komplikasi bedah lainnya. Oleh karena itu, konsultasi medis yang menyeluruh harus dilakukan sebelum memilih metode pengobatan untuk menilai manfaat dan risiko untuk setiap kondisi pasien.
Sebaiknya anda juga berkonsultasi kepada dokter agar mendapatkan edukasi dan penanganan yang terbaik terkait kesehatan. Jika bingung harus mulai darimana, anda dapat berkonsultasi secara video call melalui Yesdok tanpa harus keluar rumah.
Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu anda untuk sembuh.
Referensi
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/achalasia/symptoms-causes/syc-20352850
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519515/
https://www.medicalnewstoday.com/articles/219314#diagnosis
