Bayi yang baru lahir memiliki kemungkinan mengalami gangguan pada ekspresi wajah, kondisi ini dikenal sebagai sindrom moebius. Banyak dari kita mungkin tidak menyadari karena kondisi ini cukup langka.
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.
Mengenal Sindrom Moebius
Sindrom Moebius merupakan gangguan saraf langka yang memengaruhi saraf kranial berfungsi untuk mengontrol otot-otot wajah dan beberapa otot di tubuh. Penderitanya akan kesulitan saat otot wajah, seperti sulit tersenyum, mengedipkan mata, atau bahkan menggerakkan bola mata.
Kelainan neurologis ini dapat terjadi sejak lahir, dan penyebab pastinya masih belum sepenuhnya dipahami. Sebagian besar akibat kelainan genetik atau faktor lingkungan sehingga mengganggu perkembangan saraf pada janin di dalam kandungan.
Penyebab Sindrom Moebius
Terjadi akibat kelainan pada perkembangan saraf kranial, khususnya saraf ke-6 (saraf abducent) dan ke-7 (saraf wajah). Keduanya berfungsi untuk mengontrol otot yang membuat seseorang bisa tersenyum, mengedipkan mata, dan bergerak dengan leluasa.
Dalam kasus lain, kondisi ini dapat disebabkan oleh masalah pada pembentukan pembuluh darah kecil yang memberi makan saraf-saraf tersebut selama kehamilan.
Berkesinambungan dengan sindrom lainnya seperti Pierre Robin sequence, yaitu gangguan perkembangan tulang wajah atau rahang bayi.
Gejala Sindrom Moebius
Sindrom Moebius ini mengakibatkan gangguan pada kemampuan motorik bayi. Berikut adalah beberapa gejala yang umumnya terlihat pada bayi dengan sindrom Moebius, antara lain:
1. Kesulitan Menggerakkan Wajah
Raut wajah yang tampak "datar" dan tidak menunjukkan ekspresi wajah seperti bayi lainnya.
2. Kesulitan Mengedipkan Mata
Ketidakmampuan mengedipkan mata atau berkedip secara normal, sehingga menyebabkan mata kehilangan pelumas alami.

3. Kesulitan Menggerakkan Bola Mata
Selain pada kelopak mata, sindrom moebius ini juga dapat menghambat gerakan pada bola mata sehingga hanya mengarah ke satu sisi atau stuck pada satu arah.
4. Kelainan pada Struktur Wajah dan Kepala
Kelainan pada struktur wajah, seperti langit-langit mulut yang terbelah atau masalah dengan rahang dan gigi.
5. Kesulitan Makan atau Menelan
Karena otot-otot wajah yang terlibat dalam mengunyah dan menelan, kondisi ini menyebabkan penderitanya juga kesulitan makan atau menyusu dengan normal.
6. Gangguan Perkembangan Motorik Lainnya
Gangguan lainnya yaitu keterlambatan dalam perkembangan motorik kasar dan halus, serta masalah dengan penglihatan dan pendengaran.
Jika Anda melihat gejala-gejala di atas terjadi pada bayi Anda atau kerabat, sebaiknya Anda juga berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan edukasi dan penanganan yang terbaik terkait kesehatan. Jika bingung harus mulai darimana, Anda dapat berkonsultasi secara video call melalui Yesdok tanpa harus keluar rumah.
Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental Anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu Anda untuk sembuh.
Referensi
https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/moebius-syndrome
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/6064-moebius-syndrome
https://medlineplus.gov/genetics/condition/moebius-syndrome/#resources
