Banyak orang yang jadi langganan terserang flu saat musim hujan tiba. Cuaca dingin seringkali ditakuti karena dapat membuat tubuh lebih mudah terserang penyakit. Tetapi tidak otomatis cuaca dingin menjadi penyebab langsung imun tubuh melemah. Lalu apakah penyebab sebenarnya?
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.
Perbedaan Flu dan Common Cold
Batuk dan pilek sering disalah artikan sebagai flu, padahal keduanya adalah dua kondisi yang berbeda. Berikut adalah beberapa perbedaannya, antara lain:
Pilek Biasa (Common Cold):
- Penyebab: Virus rhinovirus adalah penyebab utamanya.
- Gejala: muncul secara bertahap dan biasanya ringan, termasuk hidung tersumbat atau berair, bersin-bersin, tenggorokan gatal, batuk ringan, dan terkadang demam ringan.
- Durasi: Biasanya berlangsung 7–10 hari.
- Komplikasi: Sangat jarang, tapi bisa memicu infeksi sinus atau telinga.
Flu (Influenza):
- Penyebab: Virus influenza.
- Gejala: Menggigil, demam tinggi, nyeri otot, kelelahan ekstrem, batuk parah, dan kadang-kadang mual atau diare (terutama pada anak-anak). Gejalanya lebih parah daripada pilek biasa dan muncul dengan cepat.
- Durasi: Gejala berat berlangsung 3–5 hari, tapi tubuh bisa merasa lelah hingga 2 minggu.
- Komplikasi: Bisa serius, seperti pneumonia atau infeksi sekunder, terutama pada kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak.
Apakah Hujan Bisa Menyebabkan Pilek atau Flu?
Banyak orang percaya bahwa kehujanan langsung menyebabkan sakit. Namun, kehujanan sebenarnya tidak menyebabkan pilek atau flu secara langsung. Virus yang menyebabkan penyakit ini menyebar melalui:
- Udara: Droplet dari orang yang bersin atau batuk.
- Kontak langsung: Menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus, lalu memegang wajah.
Namun, cuaca dingin memang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Suhu rendah membuat tubuh bekerja lebih keras untuk menjaga kehangatan, sehingga kurang efektif dalam memerangi virus.
Gejala alergi seperti rinitis alergi juga bisa menyerupai pilek biasa, misalnya hidung berair, bersin-bersin, atau mata gatal. Tapi alergi biasanya:
- Tidak disertai demam.
- Berlangsung lebih lama jika terpapar pemicunya, seperti debu, serbuk sari, atau hewan peliharaan.
Jika batuk dan pilek Anda selalu muncul di musim tertentu atau saat cuaca berubah, bisa jadi itu adalah alergi, bukan infeksi.
Tips Mencegah dan Mengatasi Batuk-Pilek
Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah dan mengatasi batuk dan pilek agar tidak menyerang tubuh khususnya saat di musim dingin, antara lain:
1. Perkuat Imunitas
- Tidur cukup, konsumsi makanan bergizi, dan minum cukup air.
- Suplemen vitamin C atau zinc bisa membantu, tapi tidak menggantikan pola makan sehat.
2. Hindari Paparan Virus
- Sering-sering cuci tangan dengan sabun.
- Hindari menyentuh wajah, terutama mata, hidung, dan mulut.

3. Tetap Hangat
- Gunakan pakaian berlapis untuk mencegah tubuh kehilangan panas berlebih saat kehujanan.
4. Vaksinasi Flu
- Vaksin tahunan sangat efektif mencegah flu berat, terutama bagi kelompok berisiko.
Batuk dan pilek biasanya bisa sembuh sendiri. Tapi, segera periksa jika mengalami:
- Demam lebih dari 3 hari.
- Sesak napas atau nyeri dada.
- Gejala memburuk setelah membaik.
Sebaiknya Anda juga berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan edukasi dan penanganan yang terbaik terkait kesehatan. Jika bingung harus mulai darimana, Anda dapat berkonsultasi secara video call melalui Yesdok tanpa harus keluar rumah.
Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental Anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu Anda untuk sembuh.
Referensi
https://newsinhealth.nih.gov/2014/10/cold-flu-or-allergy
https://www.cdc.gov/flu/about/coldflu.html
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12342-common-cold









