Beberapa waktu ini seorang pengguna TikTok (@onenevertwoo) membagikan pengalamannya mengenai penyakit kulit yang dialaminya akibat baju thrifting yang ia beli. Menurut dokter yang menanganinya, faktor terbesar yang menyebabkan kondisi ini adalah baju thrifting yang tidak dicuci terlebih dahulu.
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.
Mengapa Baju Thrifting Berbahaya?
Berdasarkan akun TikTok @onenevertwoo, akibat nyata dari baju thrifting yang digunakan tanpa dicuci terlebih dahulu adalah munculnya moluskum di bagian wajah. Membeli baju thrifting atau second hand sebenarnya dapat membantu mengurangi jumlah limbah tekstil. Akan tetapi, membeli baju thrifting juga dipenuhi risiko berbahaya yang dapat berdampak terhadap kesehatan karena Anda tidak benar-benar tahu siapa pemilik baju tersebut, bagaimana cara didapatkannya, dan apakah pemilik sebelumnya memiliki riwayat penyakit tertentu. Baju thrifting bisa saja pernah dipakai oleh orang dengan penyakit kulit menular dan membawa virus infeksi kulit.
Apa Itu Moluskum?
Moluskum adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh virus Molluscum contagiosum, kelompok virus poxvirus. Kondisi ini menyebabkan munculnya benjolan bulat, keras, dan berukuran sebesar kepala jarum. Benjolan moluskum ini biasanya hilang setelah 6 bulan hingga 2 tahun.
Apakah Moluskum Dapat Menular?
Moluskum dapat menular melalui sentuhan fisik dan seksual dengan penderita dan menggunakan barang yang sama dengan penderita, seperti handuk dan pakaian. Selain itu, moluskum juga dapat menular melalui kolam renang yang digunakan oleh penderita.
Moluskum merupakan jenis infeksi kulit yang dapat menyebabkan komplikasi apabila tidak ditangani dengan segera. Komplikasi ini dapat terjadi akibat menggaruk area yang terinfeksi dan bakterinya menyebar ke area lainnya bahkan dapat menyebabkan bekas luka yang berlubang. Komplikasi ini lebih rentan menyerang orang dengan defisiensi imun, seperti penderita HIV.
Bagaimana Cara Mencegah Penularan Moluskum?
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan moluskum, sebagai berikut:

- Biasakan mencuci tangan agar selalu bersih dan membantu mencegah penyebaran virus
- Hindari memegang benjolan
- Jangan pinjamkan barang-barang pribadi kepada orang lain, seperti pakaian, handuk, sisir, dan lainnya
- Tutupi benjolan saat berada di sekitar orang lain agar tidak terjadi kontak langsung
- Hindari hubungan seksual.
Sebagai tips tambahan, jika Anda suka berbelanja baju thrifting, hindari mencoba baju langsung di tempat pembelian, sebaiknya cuci baju tersebut dengan air panas, kemudian gunakan deterjen, dan dicuci berkali-kali untuk menghilangkan virus, bakteri, dan jamur, yang melekat pada baju.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menghindari membeli baju thrifting. Sebaiknya Anda membeli baju yang baru dan masih berlabel untuk menghindari penularan virus. Anda dapat membeli produk lokal yang harganya lebih terjangkau dan kebersihannya lebih terjamin.
Apabila Anda mengalami tanda-tanda benjolan tersebut, segera konsultasikan kondisi tersebut ke dokter kulit untuk mendapatkan edukasi dan penanganan yang terbaik terkait kesehatan. Jika bingung harus mulai darimana, Anda dapat berkonsultasi secara video call melalui Yesdok tanpa harus keluar rumah.
Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental Anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu Anda untuk sembuh.
Referensi
https://dermnetnz.org/topics/molluscum-contagiosum
https://www.cdc.gov/molluscum-contagiosum/about/index.html
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/molluscum-contagiosum/symptoms-causes/syc-20375226
