Frambusia adalah Infeksi bakteri kronis yang menyerang kulit, tulang, dan jaringan lunak lainnya. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum pertenue, yang merupakan kerabat dekat bakteri penyebab sifilis tetapi tidak menular secara seksual. Frambusia menyebar melalui kontak langsung dengan luka terbuka pasien dan umumnya ditemukan di lingkungan tropis yang lembab, terutama di pedesaan.
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.
Tahapan dan Gejala Frambusia
Berikut adalah beberapa tahapan dan gejala penyakit frambusia yang perlu diwaspadai, antara lain:
Tahap Primer
- Munculnya "ibu luka" yang biasanya muncul di kaki atau tungkai.
- Luka berbentuk benjolan kecil, kemudian membesar, berkerak, dan mungkin bernanah.
- Luka yang berbekas.
Tahap Sekunder
- Luka yang terasa gatal dan menyerupai kutil.
- Luka yang umumnya berwarna merah atau kuning, bisa berbentuk datar atau menonjol seperti raspberry.
- Terjadinya pembengkakan dan nyeri karena infeksi menyebar ke tulang.
Tahap Laten
- Gejala tidak terlihat walaupun bakteri berkembang di dalam tubuh.
- Infeksi mudah ditularkan meskipun tidak tampak gejala.
Tahap Tersier
- Kerusakan pada jaringan kulit dan tulang hingga 10%.
- Luka cukup mendalam akibat jaringan mati hingga terjadi deformasi yang permanen.
Anak-anak di bawah usia 15 tahun akan lebih rentan tertular, terutama di wilayah pedesaan dengan sanitasi buruk. Meskipun risikonya lebih kecil, orang dewasa yang tinggal di daerah endemik juga dapat terinfeksi. Bakteri Treponema pallidum ditemukan pada luka kulit melalui tes darah. Untuk memastikan diagnosis, pemeriksaan tambahan mungkin diperlukan.
Penanganan dan Pencegahan
Penanganan
Antibiotik, seperti azitromisin dalam dosis kecil atau suntikan penisilin, dapat digunakan untuk menyembuhkan frambusia.
Pencegahan
- Menghindari kontak langsung dengan luka penderita.
- Memberikan edukasi menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penularan lebih lanjut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berusaha untuk menghilangkan frambusia secara global melalui program yang dikenal sebagai "Strategi Morges", yang mencakup pengobatan massal dengan azitromisin di wilayah yang dikenal sebagai endemik.

Sebaiknya Anda juga berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan edukasi dan penanganan yang terbaik terkait kesehatan. Jika bingung harus mulai darimana, Anda dapat berkonsultasi secara video call melalui Yesdok tanpa harus keluar rumah.
Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental Anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu Anda untuk sembuh.
Referensi
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/25011-yaws
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/yaws
https://rsudnarmada.lombokbaratkab.go.id/artikel/waspada-penyakit-frambusia/
