Insulin adalah hormon penting yang dibuat pankreas dan berperan penting dalam mengatur kadar gula darah. Bagi penderita diabetes, terapi insulin sering menjadi langkah pertama yang diperlukan untuk mengontrol gula darah. Meskipun insulin memiliki banyak manfaat, ada efek samping yang perlu diperhatikan saat digunakan.
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.
Efek Samping Suntik Insulin
Hormon yang dikenal sebagai insulin membantu sel tubuh menyerap glukosa dari aliran darah untuk digunakan sebagai energi. Diabetes tipe 1 menyebabkan tubuh tidak dapat menghasilkan insulin sendiri, sedangkan diabetes tipe 2 menyebabkan tubuh mungkin tidak menggunakan insulin dengan baik atau tidak menghasilkan cukup insulin. Akibatnya, terapi insulin diperlukan untuk membantu mengontrol gula darah dan mencegah komplikasi berbahaya.
Namun penggunaan suntik insulin secara terus-menerus dapat menyebabkan beragam efek samping terhadap tubuh. Berikut ini adalah beberapa efek samping suntik insulin terhadap tubuh, antara lain:
1. Hipoglikemia (Gula Darah Rendah)
Hipoglikemia, atau kadar gula darah yang terlalu rendah, adalah salah satu risiko utama terapi insulin. Ini dapat terjadi karena dosis insulin yang terlalu tinggi, tidak diimbangi dengan asupan makanan yang cukup, atau aktivitas fisik yang berlebihan. Hipoglikemia dapat menyebabkan keringat dingin, pusing, gemetar, kekurangan makanan, kebingungan, dan bahkan kehilangan kesadaran.
2. Kenaikan Berat Badan
Peningkatan berat badan dapat terjadi karena insulin, terutama pada tahap awal penggunaan. Ini karena insulin dapat meningkatkan penyimpanan lemak tubuh. Ketika kadar insulin dalam darah meningkat, tubuh cenderung menyimpan glukosa berlebih sebagai lemak, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan.
3. Lipodistrofi
Jika jaringan lemak di bawah kulit di tempat injeksi insulin berubah, itu disebut lipodistrofi. Dua jenis lipodistrofi adalah lipoatrofi, yang berarti kehilangan jaringan lemak, dan lipohipertrofi, yang berarti banyak jaringan lemak. Kondisi ini dapat menyebabkan benjolan atau lekukan di kulit dan mengganggu penyerapan insulin, yang berdampak pada kontrol gula darah. Disarankan untuk mengubah lokasi suntikan secara teratur untuk mengurangi kemungkinan lipodistrofi.
4. Reaksi Alergi
Beberapa orang dapat mengalami reaksi alergi terhadap insulin atau komponen lain dalam larutan insulin. Reaksi ini bisa bersifat lokal, seperti kemerahan, pembengkakan, atau gatal di sekitar area suntikan, atau sistemik, seperti ruam, sesak napas, atau bahkan anafilaksis, yang merupakan reaksi alergi berat yang membutuhkan pengobatan segera.
5. Hipokalemia
Hipokalemia, akibat penggunaan insulin dalam jangka panjang, dapat menyebabkan penurunan kadar kalium dalam darah. Kelemahan otot, kram, irama jantung yang tidak normal, dan bahkan komplikasi yang lebih serius dapat terjadi jika tidak ditangani. Mereka yang menggunakan dosis insulin tinggi atau memiliki faktor risiko lain yang berpotensi menyebabkan hipokalemia mungkin memerlukan pemantauan kadar kalium secara teratur.
6. Retensi Cairan dan Edema
Retensi cairan atau edema, juga dikenal sebagai pembengkakan, dapat terjadi pada beberapa pasien, terutama mereka yang baru memulai terapi insulin. Ini biasanya terjadi pada kaki atau pergelangan kaki dan dapat merupakan tanda penyesuaian tubuh terhadap perubahan dalam pengendalian gula darah.
Cara Mengurangi Risiko Efek Samping
Untuk mengurangi risiko efek samping insulin, penting untuk:

- Terapkan Instruksi Dokter
Selalu ikuti dosis dan jadwal suntikan yang direkomendasikan oleh dokter.
- Mengubah Lokasi Suntikan
Rotasi area suntikan untuk mencegah lipodistrofi.
- Memantau Gula Darah
Lakukan pemantauan gula darah secara rutin untuk menghindari hipoglikemia.
- Perhatikan Gejala Alergi
Jika ada tanda-tanda reaksi alergi, segera konsultasikan dengan dokter.
- Pemantauan Rutin
Lakukan pemeriksaan rutin untuk memantau potensi efek samping, seperti berat badan, kadar kalium, dan kondisi kulit di area suntikan.
Insulin adalah pengobatan diabetes yang sangat efektif, tetapi juga memiliki efek samping yang berbahaya. Sangat penting untuk memahami efek samping ini dan memantau dan bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan untuk mengurangi risiko dan memastikan penggunaan insulin yang aman dan efektif.
Sebaiknya Anda juga berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan edukasi dan penanganan yang terbaik terkait kesehatan. Jika bingung harus mulai darimana, Anda dapat berkonsultasi secara video call melalui Yesdok tanpa harus keluar rumah.
Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, sehingga dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental Anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi gampang dengan waktu fleksibel 24/7 dapat membantu Anda untuk sembuh.
Referensi
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8232639/
https://www.news-medical.net/health/Insulins-role-in-the-human-body.aspx
https://www.sprhs.org/blog/understanding-the-role-of-insulin-in-your-body









