Beredar video di media sosial baru-baru ini terkait atlet binaraga yang terlihat sedang membersihkan ayam yang tidak layak untuk dikonsumsi, alias ayam tiren. Tindakan ini mengundang beragam reaksi dan perdebatan di laman sosial media. Banyak yang mempertanyakan sebab atlet binaraga sampai rela mengonsumsi ayam tiren.
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.
Mengapa Atlet Binaraga Mengonsumsi Ayam Tiren?
Faktor utama yang memaksa atlet untuk mengonsumsi ayam tiren (ayam mati kemarin), karena harus memenuhi kebutuhan protein hewani hariannya yang berprofesi sebagai atlet binaraga. Dilansir dari detikjatim, kebutuhan protein untuk atlet 60 kelas ke bawah, minimal kebutuhan protein hewani harian minimal 1 kilogram per hari tidak termasuk makanan tambahan lainnya.
Dana anggaran itu masih 10 persen dari kebutuhan, sedangkan atlet binaraga memerlukan gizi dari protein hewani, gizi dan suplemen. Namun uang saku yang diberikan cukup terbatas dan pencairan anggaran yang terlambat, sehingga atlet binaraga rela untuk mengonsumsi ayam tiren. Di tengah minimnya anggaran, para atlet juga dituntut untuk dapat meraih prestasi dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025 mendatang.
Dampak Mengonsumsi Ayam Tiren
Meskipun perlu memenuhi asupan protein hewani setiap harinya, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait efek samping jika seseorang mengonsumsi ayam tiren, karena akan rentan terkontaminasi bakteri Salmonella dan E.coli, antara lain:
- Keracunan makanan
- Infeksi saluran cerna
- Kerusakan organ dalam
- Potensi kanker
- Demam mencapai 40 derajat Celcius
- Diare atau konstipasi
- Tubuh merasa lemah
- Penurunan nafsu makan
- Reaksi alergi pada kulit
Mengapa Tidak Boleh Mengonsumsi Ayam Tiren?
Berikut ini adalah beberapa faktor dan penyebab mengapa tidak boleh mengonsumsi ayam tiren, antara lain:
- Pengeluaran darah yang tidak tuntas, menyebabkan potensi kuman atau mikroorganisme berkembang biak.
- Potensi besar menyebabkan keracunan makanan terutama apabila kematiannya disebabkan oleh penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia) contohnya flu burung.
- Terjadinya penurunan nilai gizi dan pembusukan, sehingga daging tidak layak untuk dikonsumsi karena dapat menimbulkan kerugian.
Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk menghindari atau menghentikan konsumsi dari daging hewan tiren atau bangkai. Selain dapat merugikan kesehatan tubuh, hal ini juga tidak diperbolehkan dalam aturan agama dan hukum. Sebaik-baiknya makanan adalah makanan yang dapat memberikan manfaat nutrisi untuk kesehatan tubuh.
Apabila Anda tidak sengaja mengonsumsi daging tiren atau bangkai, segera konsultasikan kondisi tersebut ke dokter untuk mendapatkan edukasi dan penanganan yang terbaik terkait kesehatan. Jika bingung harus mulai darimana, Anda dapat berkonsultasi secara video call melalui Yesdok tanpa harus keluar rumah.
Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental Anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu Anda untuk sembuh.
Referensi
https://www.detik.com/jatim/berita/d-7901761/alasan-atlet-binaraga-malang-tetap-makan-ayam-tiren-meski-anggaran-cair
https://halalmui.org/bahaya-konsumsi-ayam-tiren/
https://puskesmasmeninting-dikes.lombokbaratkab.go.id/artikel/bahaya-ayam-tiren-bagi-kesehatan/
https://www.healthline.com/nutrition/how-long-does-pasta-last-in-the-fridge#signs-of-spoilage
