Banyaknya mitos yang beredar di tengah-tengah masyarakat yang menimbulkan keraguan besar. Salah satunya tentang mitos penggunaan antiperspirant yang bisa menyebabkan kanker payudara dan masalah neurologis tertentu. Namun apakah benar-benar membahayakan? Mari kita pahami bersama dengan membedah mitos-mitos yang beredar untuk meluruskan miskonsepsi terkait antiperspirant.
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.
Mengenal Antiperspirant
Antiperspirant merupakan kandungan yang diformulasikan agar dapat menghambat produksi keringat, terutama di area ketiak. Antiperspirant mengandung bahan aktif seperti aluminium chlorohydrate atau aluminium zirconium. Berbeda dari deodoran pada umumnya, yang hanya bekerja untuk menutupi atau mengurangi bau tak sedap. Saat diaplikasikan ke kulit, antiperspirant akan bereaksi dengan air di permukaan kulit dengan membentuk lapisan gel sementara. Lapisan gel ini menutup sebagian kelenjar keringat, sehingga dapat menghambat keringat. Antiperspirant memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. Mengurangi Keringat Berlebih: menjaga area tubuh tetap kering, terutama bagi seseorang yang berkeringat berlebihan (hiperhidrosis).
2. Mengurangi Bau Badan: mengurangi keringat dapat mencegah bau badan akibat keringat yang bercampur dengan bakteri di kulit.
Meskipun cara pakainya serupa dengan penggunaan deodoran dengan pengaplikasian pada area lipatan tubuh atau ketiak, namun ternyata antara antiperspirant dengan deodoran memiliki manfaat berbeda.
Berikut ini adalah beberapa perbedaannya, antara lain:
- Antiperspirant: bekerja mengurangi keringat dengan cara menutup sebagian kelenjar keringat.
- Deodoran: sedangkan deodorant bukan untuk mengurangi keringat. Deodoran mengandung antibakteri dan pewangi yang bekerjasama berperan penting melawan bakteri yang bercampur dengan keringat.
Mitos dan Fakta Antiperspirant
Berikut ini adalah beberapa mitos dan fakta yang sering beredar terkait efek penggunaan antiperspirant sehari-hari, antara lain:
1. Mitos: Antiperspirant Menyebabkan Kanker Payudara
Mitos yang beredar menimbulkan miskonsepsi bahwa antiperspirant dapat berisiko menimbulkan kanker payudara. Penyebab utama ketakutan ini adalah kandungan Aluminium Chlorohydrate dalam antiperspirant, akan menyumbat pori-pori sehingga racun dapat menumpuk di sekitar kelenjar getah bening.
Faktanya, berdasarkan penelitian dari Canadian Cancer Society dan American Cancer Society, tidak ada bukti ilmiah yang kuat yang menghubungkan penggunaan antiperspirant dengan risiko kanker payudara. Pemeriksaan Mammogram dapat menunjukkan adanya kanker payudara pada beberapa pengguna antiperspirant. Karena bercak putih yang berada di kelenjar keringat akan terlihat mirip dengan kanker payudara. Sedangkan munculnya kanker payudara dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti genetika dan gaya hidup, bukan dari pemakaian antiperspirant.
2. Mitos: Antiperspirant Menyebabkan Jerawat di Ketiak
Mitos yang beredar bahwa penggunaan antiperspirant dapat memicu munculnya jerawat ketiak, sehingga banyak yang mengira bahwa antiperspirant adalah penyebabnya.
Faktanya, jerawat di ketiak dapat muncul akibat folikel rambut yang tersumbat. Sehingga penting untuk merawat ketiak agar terhindar dari iritasi.
3. Mitos: Kandungan Aluminium dalam Antiperspirant Menyebabkan Alzheimer dan Penyakit Neurologis Lainnya
Mitos ini muncul karena antiperspirant mengandung aluminium, dan beberapa orang meyakini bahwa paparan aluminium dalam jangka dapat berakibat fatal dan menyebabkan munculnya berbagai penyakit neurologis seperti Alzheimer.
Faktanya, menurut Alzheimer’s Association dan National Cancer Institute, tidak ada bukti ilmiah yang membuktikan bahwa Alzheimer dipicu akibat penggunaan antiperspirant. faktanya kandungan aluminium dalam antiperspirant tidak terserap ke dalam tubuh dalam jumlah yang berbahaya. Tubuh mampu mengelola kadar aluminium seminim mungkin, tanpa menyebabkan gangguan kesehatan serius.

4. Mitos: Antiperspirant Menyumbat Kelenjar Keringat dan Berbahaya bagi Kelenjar Getah Bening
Mitos yang diyakini oleh sebagian masyarakat terkait antiperspirant dapat mengganggu fungsi alami tubuh, karena dapat menyumbat kelenjar keringat sehingga detoksifikasi melalui keringat dapat terhambat.
Faktanya, fungsi utama kelenjar keringat yaitu mengatur suhu tubuh, bukan membuang racun. Racun di tubuh dibuang melalui hati dan ginjal, bukan keringat. Antiperspirant hanya menutup sebagian kelenjar keringat untuk mengurangi produksi keringat, namun ini tidak berarti tubuh tidak bisa berkeringat sama sekali.
5. Mitos: Antiperspirant Membuat Ketiak Menjadi Gelap
Mitos yang membuat sebagian orang khawatir terkait penggunaan antiperspirant jika ketiak mereka dapat menggelap. Namun, benarkah antiperspirant adalah penyebabnya?
Faktanya, penggunaan antiperspirant tidak serta-merta menyebabkan ketiak gelap. Kulit ketiak yang menghitam biasanya terjadi karena iritasi atau gesekan pada kulit, bukan karena penggunaan antiperspirant.
Apakah Antiperspirant Aman?
Antiperspirant aman digunakan, bahkan untuk penggunaan sehari-hari. Produk seperti Deorex DryMax memiliki formula yang aman dan efektif untuk bantuk mengatasi masalah keringat berlebih tanpa efek samping, seperti ketiak gelap atau kanker. Antiperspirant yang mengandung bahan tambahan seperti niacinamide dan allantoin sangat baik untuk bantu menjaga kulit tetap sehat, cerah, lembut dan terhindar dari iritasi seperti yang terkandung dalam Deorex DryMax.
Clinical Antiperspirant yang terkandung dalam Deorex DryMax dapat membantu:
- Mengatasi masalah keringat berlebih
- Mengeliminasi bakteri penyebab bau badan
- Perlindungan maksimal hingga 7 hari
- Mencerahkan & memudarkan noda hitam
- Mencegah iritasi & melembabkan kulit
Cara pakainya:
- roll-on sebanyak 2-3x olesan
- Tekstur cair, mudah menyerap & tidak lengket sama sekali
- Tidak meninggalkan noda pada pakaian
Terdapat 3 varian DryMax:
- Original : Untuk daily activity, ketahanan bisa 5 hari
- Gentle : untuk sensitive skin, ketahanan bisa 3-5 hari
- Extra : Untuk yg punya keringat extreme/hiperhidrosis, ketahanan bisa 7 hari
Antiperspirant sangat membantu khususnya seseorang yang memiliki kondisi hiperhidrosis atau produksi keringat berlebih. Penggunaan antiperspirant dapat menjadi solusi praktis dan sangat membantu tubuh saat sedang beraktivitas di cuaca panas atau aktivitas fisik berlebih, berada di ruang publik atau situasi sosial, antiperspirant dapat menambah kepercayaan diri.
Jadi, jangan biarkan mitos membuat Anda takut menggunakan antiperspirant. Pastikan memilih produk yang tepat, seperti Deorex DryMax, yang dirancang untuk mengatasi berbagai masalah keringat tanpa mengiritasi. Jika Anda ragu dan sudah lelah dengan permasalahan keringat dan bau badan yang sangat mengganggu, sebaiknya Anda juga berkonsultasi dengan dermatologi agar mendapatkan edukasi dan penanganan yang terbaik terkait kesehatan. Jika bingung harus mulai darimana, Anda dapat berkonsultasi secara video call melalui Yesdok tanpa harus keluar rumah.
Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental Anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu Anda untuk sembuh.
Referensi
https://cancer.ca/en/cancer-information/reduce-your-risk/myths-and-controversies/do-antiperspirants-cause-breast-cancer
https://www.cancer.org/cancer/risk-prevention/chemicals/antiperspirants-and-breast-cancer-risk.html
https://www.healthline.com/health/deodorant-vs-antiperspirant
https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk/myths/antiperspirants-fact-sheet
