Angka Pernikahan di Indonesia Terjun Bebas: Marriage Is Scary, Yes or No?

January 13, 2025 | Dea

marriage is scary artinya, angka pernikahan indonesia menurun, data pernikahan di indonesia, angka nikah, yesdok

Beberapa tahun terakhir, angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan drastis. Maraknya kasus KDRT dan perselingkuhan yang beredar menjadi titik pemicunya. Penyebaran informasi yang sangat mudah diakses masyarakat sehari-hari, lambat laun menjadi doktrin. Hal ini  berdampak pada nilai-nilai dalam masyarakat hingga kekhawatiran seperti tren marriage is scary.

Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut.

Data Pernikahan BPS

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pernikahan di Indonesia terus menurun secara signifikan. Dalam sepuluh tahun terakhir, terjadi penurunan hingga 28,63%. Berikut ini adalah data pernikahan dari beberapa tahun sebelumnya.

Angka pernikahan yang tercatat menurut BPS, antara lain:

  1. Tahun 2023 = 1.577.255 pernikahan, menurun sekitar 128.000 dibandingkan tahun 2022
  2. Tahun 2022 = 1.705.348 pernikahan, menurun sekitar 36.700 dibandingkan tahun 2021
  3. Tahun 2021 =1.742.048 pernikahan, menurun sekitar 38.298 dibandingkan tahun 2020
  4. Tahun 2020 = 1.780.346 pernikahan, menurun sekitar 188.632 dibandingkan tahun 2019
  5. Tahun 2019 = 1.968.978 pernikahan, menurun sekitar 47.193 dibandingkan tahun 2018
  6. Tahun 2018 = 2.016.171 pernikahan

Penurunan jumlah pernikahan ini terjadi secara global. Dampaknya banyak generasi muda memilih untuk hidup bersama tanpa ikatan pernikahan formal. Ini menunjukkan bahwa telah terjadi pergeseran nilai-nilai sosial akibat ketakutan.

Faktor Penurunan Angka Pernikahan

Berikut ini adalah beberapa penyebab yang mendasari penurunan minat pernikahan masyarakat Indonesia dari beberapa tahun belakangan, antara lain:

1. Perubahan Perspektif Tentang Pernikahan

Seiring berjalannya waktu, perspektif masyarakat terhadap pernikahan mengalami pergeseran. Pernikahan tidak lagi dianggap sakral dan kewajiban. Dikutip dari laman Kompas.id, generasi muda kini lebih memprioritaskan pengembangan diri, karier, dan kebebasan pribadi dibandingkan memulai kehidupan rumah tangga.

2. Kemandirian Finansial Perempuan

Menurut Prof. Dr. Bagong Suyanto dari Universitas Airlangga, menyatakan meningkatnya jenjang pendidikan dan karier menciptakan kemandirian finansial yang lebih besar. Hal ini membuat banyak perempuan tidak lagi merasa harus menikah demi stabilitas ekonomi.

3. Tuntutan Biaya Pernikahan

Karena tekanan sosial, pernikahan besar-besaran seringkali menjadi hambatan utama. Banyak pasangan lebih suka menabung untuk membeli rumah atau memulai bisnis daripada menghabiskan uang untuk hari spesial.

YesDok Ads

4. Kondisi Ekonomi dan Kestabilan Karier

Banyak orang yang menunda atau bahkan menghindari pernikahan karena kesulitan mendapatkan pekerjaan yang menguntungkan.

5. Trauma dan Ketakutan Akan Kegagalan

Angka perceraian semakin meningkat di banyak negara. Banyak orang ragu untuk mengambil langkah besar ini karena takut akan hubungan yang tidak bahagia atau perpisahan yang menyakitkan.

Marriage Is Scary: Yes or No?

Pernikahan adalah keputusan seseorang, bukan keharusan. Bagi sebagian orang, pernikahan dapat menjadi sumber kebahagiaan dan stabilitas, tetapi bagi orang lain, pernikahan tidak harus menjadi jalan menuju kebahagiaan. Apakah pernikahan menimbulkan ketakutan? Pengalaman, nilai, dan prioritas setiap orang menentukan jawaban.

Sebaiknya memutuskan untuk menikah tidak hanya berlandaskan cinta. Pernikahan adalah komitmen yang seharusnya membawa pasangan untuk tujuan kehidupan yang lebih baik. Memilih menunda pernikahan tidak selamanya buruk, alangkah baiknya mempersiapkan mental dan meluruskan niat itu lebih utama agar tidak berujung penyesalan. Ingat, pernikahan bukanlah perlombaan, setiap orang memiliki garis start dan finish-nya masing-masing.

Sebaiknya Anda juga berkonsultasi dengan psikolog agar mendapatkan edukasi dan pranikah dan penanganan yang terbaik terkait kesehatan. Jika bingung harus mulai darimana, Anda dapat berkonsultasi secara video call melalui Yesdok tanpa harus keluar rumah.

Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental Anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu Anda untuk sembuh. 
 

Referensi

https://regional.kompas.com/read/2024/09/18/110230778/turunnya-angka-pernikahan-dan-tren-marriage-is-scary-begini-penjelasan 

https://unair.ac.id/guru-besar-unair-tanggapi-angka-pernikahan-di-indonesia-yang-semakin-menurun/  

https://www.bps.go.id/id/statistics-table/

YesDok Ads

Copyright © 2023 . All Rights Reserved by Yesdok.