Warganet Indonesia lagi-lagi dihebohkan dengan berita anggur shine muscat impor yang diduga mengandung residu kimia berbahaya. Anggur shine muscat merupakan salah satu jenis anggur yang digemari masyarakat karena tekstur crunchy-nya. Kejadian ini menggemparkan masyarakat Thailand dan ramai diperbincangkan di media sosial X. Lantas apa saja dampak dari residu kimia ini?
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini, sebagai berikut
Dampak Residu Kimia Bagi Tubuh
Menindaklanjuti berita yang viral di sosial media ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan Badan Karantina Indonesia melakukan uji sampling terhadap anggur shine muscat impor di Indonesia. Hasilnya, ditemukan bahwa anggur muscat yang beredar di Indonesia aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Meskipun demikian, masih terdapat keraguan dan kekhawatiran masyarakat terhadap isu ini. Berikut adalah beberapa dampak dari residu kimia bagi tubuh manusia:
1. Gangguan Neurologis
Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan, penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson merupakan gangguan yang paling umum terkait dengan neurotoksisitas pestisida. Tidak hanya itu, residu kimia ini juga dapat menyebabkan efek neurotoksik dan efek kognitif.
2. Kanker
Pestisida menghasilkan efek karsinogenik dengan mengganggu reseptor estrogen atau merusak DNA. Pestisida yang digunakan dalam pertanian modern diduga memiliki dampak negatif pada kesehatan reproduksi manusia, khususnya kanker payudara dan usus besar, melalui mekanisme gangguan endokrin. Selain itu, beberapa pestisida, seperti fungisida dan herbisida memiliki sifat genotoksis, yang dapat merusak DNA dan mungkin menyebabkan perubahan kanker pada sel hati.
3. Efek pada Reproduksi
Melalui berbagai penelitian yang dilakukan, residu bahan kimia pestisida dapat menyebabkan beberapa masalah yang berkaitan dengan reproduksi seperti memengaruhi kualitas sperma laki-laki dan bisa menyebabkan infertilitas. Selain itu, kontaminasi residu bahan kimia bisa menyebabkan kelainan pada janin dan meningkatkan angka kematian janin.
4. Gangguan Pernapasan
Pestisida dan asma saling berkaitan erat karena paparan terhadap pestisida tertentu dapat meningkatkan risiko timbulnya asma atau memperburuk gejala asma yang ada. Pestisida menimbulkan gejala asma yang meliputi edema, iritasi, gangguan endokrin, dan supresi imunologi. Menurut studi epidemiologi, ada hubungan bahan kimia dengan perkembangan asma alergi dan non-alergi, peningkatan gejala asma, risiko eksaserbasi asma, dan penurunan fungsi paru-paru.

5. Leukimia
Paparan pestisida berkaitan dengan peningkatan risiko leukemia ditandai dengan produksi sel darah putih abnormal yang dapat mengganggu kapasitas tubuh untuk melawan infeksi dan gangguan lainnya. Paparan pestisida merupakan salah satu alasan utama leukemia akut.
Untuk meminimalisir paparan residu bahan kimia dari pestisida, Anda dapat mencuci buah-buahan dengan air mengalir, buang bagian yang busuk atau kotor, gunakan sikat atau gosok buah secara perlahan, kemudian bilas lagi dengan air. Cara ini dapat Anda terapkan untuk mengurangi dampak dari residu bahan kimia.
Apabila Anda mengalami gejala mual dan muntah setelah mengonsumsi buah-buahan, segera periksakan dan konsultasikan kondisi Anda ke dokter untuk mendapatkan edukasi dan penanganan yang terbaik terkait kesehatan. Jika bingung harus mulai darimana, Anda dapat berkonsultasi secara video call melalui Yesdok tanpa harus keluar rumah.
Anda juga dapat menemukan konten edukasi kesehatan, dapat membantu untuk mengatasi masalah pada kesehatan fisik dan mental Anda. Segera kunjungi platform sosial media seputar info kesehatan Yesdok, melalui akun instagram Yesdok Indonesia dan TikTok YesDok Indonesia. Konsultasi fleksibel dengan waktu 24/7 dapat membantu Anda untuk sembuh.
Referensi
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2405844024051594
https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/food-safety-pesticide-residue
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2214750021001104
